Web Revolusi Mental Menghabiskan APBN 140 Miliar Rupiah - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KEMENKO PMK) yang dipimpin oleh Menko PMK Puan Maharani belum lama ini meluncurkan situs web Revolusi Mental dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Web Revolusi Mental dibuat sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan saran, kritik, tanggapan, dan masukan yang berkaitan dengan Revolusi Mental. Web yang beralamatkan web address www.revolusimental.go.id ini, ini dinilai sangat tidak masuk akal dan mendapatkan banyak tanggapan, komentar dan kecaman masyarakat, karena diduga menghabiskan Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN) 2015 yang berjumlah sangat besar, yaitu sekitar 140 miliar rupiah.
Web Revolusi Mental tersebut sangat sederhana, bahkan lebih cocok disebut blog bukan website. Dari Content Management System bisa diketahui jika web Revolusi Mental menggunakan CMS Wordpress dimana semua web developer sudah tahu ini adalah CMS gratisan. Lebih parahnya lagi diduga web hosting yang digunakan adalah tipe shared hosting yang memiliki limit bandwidth, karena baru 1 hari di-launching, web Revolusi Mental langsung down dan tidak bisa diakses lagi. Dengan dana sebesar 140 miliar ini sangat ironis sekali mengetahui hosting tidak menggunakan Dedicated Server, atau setidaknya dengan dana segitu harusnya minimal menggunakan VPS.
Netizen kembali heboh di berbagai macam sosial media, seperti Kompasiana, forum Kaskus, Twitter, Facebook, Google Plus (Google+) untuk mendiskusikan peluncuran web Revolusi Mental yang di-manage Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KEMENKO PMK) ini. Program atau proyek pengembangan web Revolusi Mental ini dinilai Netizen mempunyai banyak kejanggalan dan penyelewengan dana APBN, kasarnya banyak orang yang menduga ini adalah salah satu proyek korupsi uang dana APBN. Beberapa netizen yang memiliki pengalaman membuat web dengan CMS Wordpress.org mencoba menghitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan web Revolusi Mental ini hingga selesai dan siap diluncurkan.
Lebih parahnya lagi theme yang digunakan web Revolusi Mental adalah hasil cloning dari web official Presiden Amerika Serikat Barrack Obama karena sangat mirip sekali tampilannya, bisa di cek di www.barrackobama.com. Jadi bisa disumpulkan biaya pembuatan web Revolusi Mental ini lebih hemat dan murah, karena hanya perlu mengeluarkan biaya web hosting dan web developer saja. Untuk domain name sepertinya juga didapat secara cuma-cuma alias gratis, karena untuk domain .go.id, registrar dikelola oleh pemerintah NKRI juga.
Web Revolusi Mental benar-benar sangat ironis sekali dengan slogan, jargon, pesan yang diusung dan disampaikan kepada masyarakat agar merubah cara pandang, pola cara berpikir, acara kerja dan cara hidup menjadi lebih baik. Kenyataannya Web Revolusi Mental penuh dengan tindakan plagiat, kecurangan, bahkan diduga korupsi mark up biaya pembuatan web Revolusi Mental. Seharusnya pemerintah Jokowi bisa menunjukkan keteladanan pada masyarakat untuk merubah perilaku dan ucapan menjadi lebih baik, jujur, dan disiplin serta menunjukkan integritas sebagai pemerintah. Tapi sangat disayangkan, pada debut awal program Revolusi Mental justru menunjukkan contoh perilaku yang tidak terpuji dan bejat, pertama dengan menjiplak tampilan desain web Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, dan kedua berusaha mengambil keuntungan pribadi dengan menekan biaya pembuatan website Revolusi Mental. Di bagian akhir artikel dengan tema dan topik Web Revolusi Mental ini, akan saya berikan analisa mengenai perkiraan pembuatan Web Revolusi Mental yang memicu kontroversi masyarakat Indonesia.
Di era internet dengan jaringan operator internet yang tersedia hingga ke berbagai daerah dan pelosok Indonesia, setiap kebijakan maupun program yang dibuat pemerintah pasti langsung dapat diketahui oleh seluruh rakyat Indonesia. Memasuki 1 tahun pemerintahan Presiden Jokowi, sudah beberapa kebijakan yang mendapatkan kritik dan perlawanan keras dari msayarakat karena dinilai tidak mengutamakan kesejahteraan dan kepentingan rakyat. Saya rasa mayoritas rakyat Indonesia yang pada awalnya mendukung pemerintahan Jokowi, kini berbalik menjadi anti pemerintah. Sudah banyak rakyat Indonesia yang sadar dan menyesal telah memilih Jokowi menjadi Presiden NKRI pada Pilpres 2014. Belum genap 2 bulan kehebohan masyarakat mengenai aturan baru pencairan BPJS, kini sudah timbul masalah baru mengenai biaya pembuatan web Revolusi Mental yang ramai diperbincangkan dan diperdebatkan pendukung dan pihak yang kecewa dengan pemerintahan Jokowi. Kekuatan sosial media memang sangat berpengaruh sekali dalam mengontrol setiap program, proyek, dan kebijakan pemerintah. Setiap ada program, proyek, atau kebijakan pemerintah yang menyimpang selalu langsung mendapat respon dari masyarakat, baik kritik, tanggapan, sekedar nyinir dan menyindir. Semua aspirasi tersebut disampaikan masyarakat melalui sosial media, jika menjadi isu nasional maka bisa dipastikan pemerintah tidak bisa mengabaikan aspirasi ini.
Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) meluncurkan Web Revolusi Mental pada hari Senin tanggal 24 Agustus 2015, media komunikasi publik ini bernilai Rp 140 Miliar. Baru sehari dilaunching, pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2015 web Revolusi Mental mengalami resource limit sehingga down dan tidak bisa dibuka / diakses. Web Revolusi Mental ini berhasil terealisasi setlah pada bulan Februari 2015 lalu, setelah Kemenko PMK mengajukan pencairan dana APBN 2015 sebesar 140 M. Program Revolusi ini tidak terlalu penting bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia, dimana letak urgensi dari program yang hanya memboroskan APBN ini. Revolusi Mental adalah sebuah program yang sangat tidak ada manfaatnya dan hanya menghambur-hamburkan uang, urusan moral seseorang sudah diatur agama. Sebaiknya pemerintah mengurus hal lain yang lebih mendesak dan mengalokasikan dana ke sektor lain yang memberikan dampak positif pada kemajuan ekonomi. Masyarakat memang sudah merasa penasaran dan ingin tahu saja dengan program Revolusi Mental yang dinilai sangat tidak masuk akal ini. Sudah sejak dari awal pemberitaan, masyarakat menanti-nanti hari launching situs komunikasi publik milik pemerintah tersebut. Namun, setelah diluncurkan, Web Revolusi Mental ini membuat masyarakat kecewa dan merasa ditipu pemerintah dengan proyek senilai ratusan miliar ini. Bagaimana mungkin masyarakat tidak kecewa, jika masyarakat yang juga sudah melek teknologi tersebut menyebutkan bahwa nilai web Revolusi Mental tersebut tidak pantas jika menghabiskan uang ratusan miliaran rupiah.
Menurut masyarakat, meskipun web Revolusi Mental ditujukan kepada masyarakat sebagai media komunikasi agar dapat mengetahui informasi terbaru dan terupdate mengenai pemerintah tetapi ini justru menjadi suatu bentuk metode pemborosan APBN baru yang berpotensi menimbulkan tindak korupsi dana APBN. Ditambah lagi dengan desain tampilan website yang terlihat sangat murahan dan bisa dipastikan memperoleh bantuan gratis nama domain dari kemenkominfo ini dirasa tidak sebanding dengan besarnya dana yang diajukan dan diperoleh kementerian tersebut. Apalagi web dengan CMS Wordpress sangat rawan terkena serangan hacker karena sistem CMS Wordpress termasuk open source dan sangat lemah keamanannya. Yang perlu anda ketahui lagi adalah desain tampilan theme web Revolusi Mental yang merupakan hasil bajakan atau cloning dari website resmi Presiden Amerikat Serikat Barrack Obama. Saya pikir program ini lebih pantas disebut Revolusi Maling atau Revolusi Cacat Mental saja. Jadi, bagaimana menurut anda dengan besarnya dana yang tidak masuk akal untuk program Revolusi Mental ini? Apakah pantas program tidak jelas visi dan misi-nya seperti ini membutuhkan dana 140 miliar per tahun?
Selanjutnya kita akan membahas Web Revolusi Mental secara teknis, dengan uraian analisa berikut ini akan dapat memberi pencerahan mengenai tidak masuk akalnya biaya develop web ini. Beberapa keanehan dan kejanggalan terdapat pada web Revolusi Mental ini, seperti penggunaan shared hosting yang mengakibatkan situs down saat dikunjungi banyak visitor karena limit bandwidth terbatas dan hanya terdapat tampilan “Resource Limit Is Reached.”
1. Web Revolusi Mental mempunyai nama domain www.revolusimental.go.id, dan semua orang juga tahu pengelola domain registrar ini adalah Kemenkominfo (domain.go.id). Jadi bisa dipastikan tidak diperlukan biaya untuk membayar sewa domain hosting per tahun karena mendapat sponsor dari Kemenkominfo.
2. Saya coba untuk mengecek informasi domain dan web hosting di who.is dengan mengetik pada addres browser "https://www.whois.com/whois/revolusimental.go.id". Hasilnya diketahui jika web Revolusi Mental menggunakan web hosting di webhost.com. Web hosting ini terkenal sangat mahal biaya hosting-nya, tapi lucunya yang digunakan adalah paket shared hosting dengan limit bandwidth.
3. Selanjutnya saya ingin mengecek theme, untuk mengetahuinya saya tekan Ctrl+U pada browser yang saya gunakan atau "View Source". Saya mencoba mencari informasi CSS, dan saya temukan file "Monroe.css". Saya klik dan menemukan keyword "Monroe, using Bento Box Copyright 2014 Organizing for Action. All rights reserved". Dengan keyword tersebut kemudian saya googling, dan ternyata itu adalah bagian dari CSS Navigasi website Barrack Obama (Obama Website Navigation) - cek di sini: https://codepen.io/litzy/pen/LEOVez. Ada fakta lain yang lebih mengejutkan saat kita cek https://www.revolusimental.go.id/gerakan/wp-content/themes/gnrm_main/js/monroe.js?ver=1.0. Disana terdapat kode plugins "Donation Widget" yang ditujukan pada Barrack Obama. Jadi, bisa disimpulkan theme web Revolusi Mental ini adalah open source theme yang dapat digunakan siapa saja secara gratis dengan syarat tidak menghapus plugin donation widget.
Update:
Ternyata sedang di-maintenance, mungkin sedang dipindah ke hosting Dedicated Server
Kesimpulan final Website Revolusi Mental hanya mengeluarkan biaya hosting saja, jika paket yang digunakan adalah shared hosting maka biaya operasional web ini hanya biaya modifikasi theme, biaya hosting, dan administrator situs. Kurang lebih biaya yang diperlukan per tahun adalah 20-30 juta rupiah. Demikian uraian artikel saya mengenai Website Revolusi Mental, terima kasih telah membaca dan ikut aktif berkomentar.
Web Revolusi Mental tersebut sangat sederhana, bahkan lebih cocok disebut blog bukan website. Dari Content Management System bisa diketahui jika web Revolusi Mental menggunakan CMS Wordpress dimana semua web developer sudah tahu ini adalah CMS gratisan. Lebih parahnya lagi diduga web hosting yang digunakan adalah tipe shared hosting yang memiliki limit bandwidth, karena baru 1 hari di-launching, web Revolusi Mental langsung down dan tidak bisa diakses lagi. Dengan dana sebesar 140 miliar ini sangat ironis sekali mengetahui hosting tidak menggunakan Dedicated Server, atau setidaknya dengan dana segitu harusnya minimal menggunakan VPS.
Netizen kembali heboh di berbagai macam sosial media, seperti Kompasiana, forum Kaskus, Twitter, Facebook, Google Plus (Google+) untuk mendiskusikan peluncuran web Revolusi Mental yang di-manage Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KEMENKO PMK) ini. Program atau proyek pengembangan web Revolusi Mental ini dinilai Netizen mempunyai banyak kejanggalan dan penyelewengan dana APBN, kasarnya banyak orang yang menduga ini adalah salah satu proyek korupsi uang dana APBN. Beberapa netizen yang memiliki pengalaman membuat web dengan CMS Wordpress.org mencoba menghitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan web Revolusi Mental ini hingga selesai dan siap diluncurkan.
Lebih parahnya lagi theme yang digunakan web Revolusi Mental adalah hasil cloning dari web official Presiden Amerika Serikat Barrack Obama karena sangat mirip sekali tampilannya, bisa di cek di www.barrackobama.com. Jadi bisa disumpulkan biaya pembuatan web Revolusi Mental ini lebih hemat dan murah, karena hanya perlu mengeluarkan biaya web hosting dan web developer saja. Untuk domain name sepertinya juga didapat secara cuma-cuma alias gratis, karena untuk domain .go.id, registrar dikelola oleh pemerintah NKRI juga.
Web Revolusi Mental benar-benar sangat ironis sekali dengan slogan, jargon, pesan yang diusung dan disampaikan kepada masyarakat agar merubah cara pandang, pola cara berpikir, acara kerja dan cara hidup menjadi lebih baik. Kenyataannya Web Revolusi Mental penuh dengan tindakan plagiat, kecurangan, bahkan diduga korupsi mark up biaya pembuatan web Revolusi Mental. Seharusnya pemerintah Jokowi bisa menunjukkan keteladanan pada masyarakat untuk merubah perilaku dan ucapan menjadi lebih baik, jujur, dan disiplin serta menunjukkan integritas sebagai pemerintah. Tapi sangat disayangkan, pada debut awal program Revolusi Mental justru menunjukkan contoh perilaku yang tidak terpuji dan bejat, pertama dengan menjiplak tampilan desain web Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, dan kedua berusaha mengambil keuntungan pribadi dengan menekan biaya pembuatan website Revolusi Mental. Di bagian akhir artikel dengan tema dan topik Web Revolusi Mental ini, akan saya berikan analisa mengenai perkiraan pembuatan Web Revolusi Mental yang memicu kontroversi masyarakat Indonesia.
Di era internet dengan jaringan operator internet yang tersedia hingga ke berbagai daerah dan pelosok Indonesia, setiap kebijakan maupun program yang dibuat pemerintah pasti langsung dapat diketahui oleh seluruh rakyat Indonesia. Memasuki 1 tahun pemerintahan Presiden Jokowi, sudah beberapa kebijakan yang mendapatkan kritik dan perlawanan keras dari msayarakat karena dinilai tidak mengutamakan kesejahteraan dan kepentingan rakyat. Saya rasa mayoritas rakyat Indonesia yang pada awalnya mendukung pemerintahan Jokowi, kini berbalik menjadi anti pemerintah. Sudah banyak rakyat Indonesia yang sadar dan menyesal telah memilih Jokowi menjadi Presiden NKRI pada Pilpres 2014. Belum genap 2 bulan kehebohan masyarakat mengenai aturan baru pencairan BPJS, kini sudah timbul masalah baru mengenai biaya pembuatan web Revolusi Mental yang ramai diperbincangkan dan diperdebatkan pendukung dan pihak yang kecewa dengan pemerintahan Jokowi. Kekuatan sosial media memang sangat berpengaruh sekali dalam mengontrol setiap program, proyek, dan kebijakan pemerintah. Setiap ada program, proyek, atau kebijakan pemerintah yang menyimpang selalu langsung mendapat respon dari masyarakat, baik kritik, tanggapan, sekedar nyinir dan menyindir. Semua aspirasi tersebut disampaikan masyarakat melalui sosial media, jika menjadi isu nasional maka bisa dipastikan pemerintah tidak bisa mengabaikan aspirasi ini.
Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) meluncurkan Web Revolusi Mental pada hari Senin tanggal 24 Agustus 2015, media komunikasi publik ini bernilai Rp 140 Miliar. Baru sehari dilaunching, pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2015 web Revolusi Mental mengalami resource limit sehingga down dan tidak bisa dibuka / diakses. Web Revolusi Mental ini berhasil terealisasi setlah pada bulan Februari 2015 lalu, setelah Kemenko PMK mengajukan pencairan dana APBN 2015 sebesar 140 M. Program Revolusi ini tidak terlalu penting bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia, dimana letak urgensi dari program yang hanya memboroskan APBN ini. Revolusi Mental adalah sebuah program yang sangat tidak ada manfaatnya dan hanya menghambur-hamburkan uang, urusan moral seseorang sudah diatur agama. Sebaiknya pemerintah mengurus hal lain yang lebih mendesak dan mengalokasikan dana ke sektor lain yang memberikan dampak positif pada kemajuan ekonomi. Masyarakat memang sudah merasa penasaran dan ingin tahu saja dengan program Revolusi Mental yang dinilai sangat tidak masuk akal ini. Sudah sejak dari awal pemberitaan, masyarakat menanti-nanti hari launching situs komunikasi publik milik pemerintah tersebut. Namun, setelah diluncurkan, Web Revolusi Mental ini membuat masyarakat kecewa dan merasa ditipu pemerintah dengan proyek senilai ratusan miliar ini. Bagaimana mungkin masyarakat tidak kecewa, jika masyarakat yang juga sudah melek teknologi tersebut menyebutkan bahwa nilai web Revolusi Mental tersebut tidak pantas jika menghabiskan uang ratusan miliaran rupiah.
Menurut masyarakat, meskipun web Revolusi Mental ditujukan kepada masyarakat sebagai media komunikasi agar dapat mengetahui informasi terbaru dan terupdate mengenai pemerintah tetapi ini justru menjadi suatu bentuk metode pemborosan APBN baru yang berpotensi menimbulkan tindak korupsi dana APBN. Ditambah lagi dengan desain tampilan website yang terlihat sangat murahan dan bisa dipastikan memperoleh bantuan gratis nama domain dari kemenkominfo ini dirasa tidak sebanding dengan besarnya dana yang diajukan dan diperoleh kementerian tersebut. Apalagi web dengan CMS Wordpress sangat rawan terkena serangan hacker karena sistem CMS Wordpress termasuk open source dan sangat lemah keamanannya. Yang perlu anda ketahui lagi adalah desain tampilan theme web Revolusi Mental yang merupakan hasil bajakan atau cloning dari website resmi Presiden Amerikat Serikat Barrack Obama. Saya pikir program ini lebih pantas disebut Revolusi Maling atau Revolusi Cacat Mental saja. Jadi, bagaimana menurut anda dengan besarnya dana yang tidak masuk akal untuk program Revolusi Mental ini? Apakah pantas program tidak jelas visi dan misi-nya seperti ini membutuhkan dana 140 miliar per tahun?
Selanjutnya kita akan membahas Web Revolusi Mental secara teknis, dengan uraian analisa berikut ini akan dapat memberi pencerahan mengenai tidak masuk akalnya biaya develop web ini. Beberapa keanehan dan kejanggalan terdapat pada web Revolusi Mental ini, seperti penggunaan shared hosting yang mengakibatkan situs down saat dikunjungi banyak visitor karena limit bandwidth terbatas dan hanya terdapat tampilan “Resource Limit Is Reached.”
1. Web Revolusi Mental mempunyai nama domain www.revolusimental.go.id, dan semua orang juga tahu pengelola domain registrar ini adalah Kemenkominfo (domain.go.id). Jadi bisa dipastikan tidak diperlukan biaya untuk membayar sewa domain hosting per tahun karena mendapat sponsor dari Kemenkominfo.
2. Saya coba untuk mengecek informasi domain dan web hosting di who.is dengan mengetik pada addres browser "https://www.whois.com/whois/revolusimental.go.id". Hasilnya diketahui jika web Revolusi Mental menggunakan web hosting di webhost.com. Web hosting ini terkenal sangat mahal biaya hosting-nya, tapi lucunya yang digunakan adalah paket shared hosting dengan limit bandwidth.
3. Selanjutnya saya ingin mengecek theme, untuk mengetahuinya saya tekan Ctrl+U pada browser yang saya gunakan atau "View Source". Saya mencoba mencari informasi CSS, dan saya temukan file "Monroe.css". Saya klik dan menemukan keyword "Monroe, using Bento Box Copyright 2014 Organizing for Action. All rights reserved". Dengan keyword tersebut kemudian saya googling, dan ternyata itu adalah bagian dari CSS Navigasi website Barrack Obama (Obama Website Navigation) - cek di sini: https://codepen.io/litzy/pen/LEOVez. Ada fakta lain yang lebih mengejutkan saat kita cek https://www.revolusimental.go.id/gerakan/wp-content/themes/gnrm_main/js/monroe.js?ver=1.0. Disana terdapat kode plugins "Donation Widget" yang ditujukan pada Barrack Obama. Jadi, bisa disimpulkan theme web Revolusi Mental ini adalah open source theme yang dapat digunakan siapa saja secara gratis dengan syarat tidak menghapus plugin donation widget.
Update:
Ternyata sedang di-maintenance, mungkin sedang dipindah ke hosting Dedicated Server
Kesimpulan final Website Revolusi Mental hanya mengeluarkan biaya hosting saja, jika paket yang digunakan adalah shared hosting maka biaya operasional web ini hanya biaya modifikasi theme, biaya hosting, dan administrator situs. Kurang lebih biaya yang diperlukan per tahun adalah 20-30 juta rupiah. Demikian uraian artikel saya mengenai Website Revolusi Mental, terima kasih telah membaca dan ikut aktif berkomentar.